aaaaaaaaaaasssssssssssseeeeeeeeeeeeekkkkkkkkkk

aaaaaaaaaaasssssssssssseeeeeeeeeeeeekkkkkkkkkk

Kamis, 17 Mei 2012

SUKHOI

JAKARTA – Penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, memang masih dalam proses investigasi Komite Nasional Keselamatan Tranportasi (KNKT). Namun muncul sejumlah fakta mengejutkan terkait pesawat tersebut.
Setidaknya ada dua temuan menarik dan menjadi pembicaraan luas soal Sukhoi. Terutama menyangkut profil pesawat dan fasilitas militer di dalamnya.
Fakta pertama: Parasut di Dalam Pesawat
Tujuh personel Kopassus yang berhasil menuruni tebing curam dalam proses membuka jalur dan evakuasi, menemukan jasad seorang pria berkewarganegaraan asing yang tergantung dengan parasut di pohon. Diduga, pria tersebut adalah sang pilot Sukhoi.
Temuan ini cukup menarik karena pesawat komersil biasanya tidak dilengkapi dengan parasut. Dugaan pun muncul, mungkinkah sang pilot Alexander Yablontse berusaha loncat dengan parasut?
Spekulasi ini dibantah anggota KNKT Rusia, Sergey Korostiev. Namun dia membenarkan pesawat nahas tersebut memang membawa parasut. Parasut itu merupakan bagian dari survival kit pesawat. Saat badan pesawat hancur berkeping-keping, parasut itu ikut terlontar.
Sementara itu Kepala Basarnas, Marsya Daryatmo, ikut menegaskan bahwa parasut memang ada dalam pesawat tersebut. Namun dia tidak tahu berapa jumpah parasut yang disiapkan. Dia tidak bisa memastikan apakah kontainer berisi survival kit itu dekat atau jauh dari pilot.
Fakta kedua, Sukhoi yang menabrak Gunung Salak itu adalah Pesawat Pengganti
Media di Rusia mengangkat fakta mengejutkan soal Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak. Pesawat nahas tersebut rupanya berbeda dengan pesawat yang digunakan tur promosi di sejumlah negara sebelum Indonesia. Pesawat tersebut merupakan pesawat pengganti, karena pesawat sebelumnya mengalami kerusakan.
Sukhoi Superjet 100 menerbangi sejumlah negara di Asia dalam rangka promosi kepada calon pembeli potensial. Sebelum ke Indonesia, pesawat mampir ke negara-negara di Asia Tengah. Setelah dari Indonesia, pesawat 98 seat itu akan mampir ke Laos dan Vietnam.
Disebutkan, pesawat yang awalnya digunakan demonstrasi terbang menggunakan mesin dengan nomor model 95005. Itu pesawat yang demo di Kazakhstan dan Pakistan. Namun saat di Pakistan, pesawat tersebut mengalami ‘sesuatu’ sehingga dia terpaksa dipulangkan ke Rusia. Sumber-sumber menyebut pesawat itu mengalami gangguan mesin.
Alhasil, pesawat lainnya yang menggunakan mesin nomor 954005 diterbangkan ke Indonesia, tiba di Jakarta pada Selasa 8 Mei 2012. Media Rusia menyebut, pesawat itu aslinya tidak disiapkan untuk demonstrasi penerbangan.
Namun, PT Trimarga Rekatama selaku perwakilan Sukhoi di Indonesia menepis bahwa pesawat Superjet 100 yang diterbangkan di Indonesia merupakan pesawat pengganti. Hal tersebut dibuktikan dengan nomor registrasi pengajuan izin Sukhoi ke Kemenhub dan pesawat yang diterbangkan untuk joy flight memiliki nomor yang sama.